-->

Masyaallah, Pilih jadi Mualaf, Wanita Ini Menangis Ceritakan Kisahnya, Tinggalkan Orangtua dan Teman

Masyaallah, Pilih jadi Mualaf, Wanita Ini Menangis Ceritakan Kisahnya, Tinggalkan Orangtua dan Teman

SRIPOKU.COM – Ini adalah kisah nyata seorang wanita yang memilih menjadi muslimah.

Dalam sebuah unggahan di instagram @vertizonetv, seorang wanita di Jogja memilih menjadi seorang mualaf.

Hal menyedihkan terjadi saat dia harus merelakan berpisah dari teman-temannya bahkan orangtuanya.

Sambil menangis ia menceritakan bagaimana kegigihannya menjadi seorang wanita muslimah.

Masuk menjadi muslim adalah bagian dari kehidupan seseorang yang sangat penting.

saat di mana anda merasa sangat bahagia, tercerahkan.

Anda merasa lebih kuat dalam menghadapi kerasnya hidup.

Anda merasakan ketenangan hati karena anda telah kembali ke jalan keridhoan Sang Pencipta alam semesta dan seisinya.

Anda kembali menjadi diri anda seharusnya, kembali ke fitrah anda.

Saking gembiranya, terkadang anda ingin berteriak keras - keras meluapkan 'hari kemerdekaan" anda.

Akan tetapi tidak semua mualaf mungkin seberuntung anda.

Bisa jadi dia merasakan kebahagiaan luar biasa begitu  ia masuk Islam dengan penuh kesadaran.

Namun setelah itu, cobaan dan ujian datang bertubi - tubi seakan menggoyahkan keputusannya untuk menjadi seorang muslim.

Inilah hal yang juga dialami oleh para mualaf di zaman Nabi.

Mereka diusir, di siksa, dilecehkan oleh masyarakatnya.

Seiring dengan kemenangan masuknya anda ke dalam agama Islam, maka itu akan diikuti dengan berbagai cobaan dan ujian.

Masuknya anda menjadi seorang muslim adalah sebuah langkah besar dan perubahan monumental tidak hanya bagi diri anda, akan tetapi juga bagi keluarga anda, teman dekat anda dan seluruh kerabat anda.

Bagi sebagian orang, mungkin tidak mendapati hambatan yang berarti dari lingkungannya.

Namun bagi sebagian yang lain, tidak jarang keluarga dan kerabat dekatnya tidak rela jika dia menjadi seorang muslim.

Maka ini menjadi ujian tersendiri bagi seseorang yang memutuskan untuk menjadi seorang muslim.

Terkadang terbersit dalam pikiran seseorang yang baru saja memeluk Islam dengan penuh kesadaran, mengapa ketika saya telah masuk Islam, agama yang benar, jalan yang diridhoi Allah, tetapi justru saya mendapatkan musibah yang datang silih berganti.

Hidup Adalah Tempat Persinggahan dan Ujian.




Translate

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel