Cinta Islam Sejak SD, Temukan Kedamaian Setelah Jadi Muallaf.
Islam menjadi identitasnya yang baru.
Kegundaan meninggalkan dirinya yang kini merasa tenang dan aman mencapai surga-Nya. Telah ia dapatkan alasan untuk berhenti bersedih dan jawaban atas pertanyaan-pertaanyaan hatinya.
Orangtua There awalnya marah mengetahui sang anak menjadi muslim. Kata-kata kasar dan sindiran sempat dilontarkan, bahkan dirinya sempat diusir dari rumah.
Hal tersebut tak meruntuhkan semangat There untuk memperjuangkan cintanya kepada Sang Illahi, ia pantang menyerah.
Karena cinta dan kasih sayang yang tak pernah henti kepada anak, kini mereka mulai mengerti dan menerima pilihan There sebagai muslimah.
Penyuka kumpulan sajak “Aku” ini terus mendoakan agar sang ibu dan bapaknya juga diberi hidayah.
Cerita lain juga datang dari wanita yang hobi menulis puisi dan membaca buku psikologi ini, tenyata There telah jatuh cinta pada hijab bahkan sebelum menjadi mualaf.
Kegiatannya yang seorang aktivis PMI memaksan dirinya untuk lebih sering berada di lapangan bersama orang-orang yang bukan muhrimnya.
Hal itulah yang membuatnya memakai hijab. Wanita ini sadar bahwa ia harus melindungi dirinya dengan hijab. Ia merasa lebih nyaman dan aman setelah menggunakan penutup aurat.
Tak hanya itu, menurutnya, wanita akan lebih terlihat cantik bila mengenakan hijab.
Penyuka jus alpukat satu ini punya harapan basar ceritanya akan menginspirasi calon muslimah dan muslimah lain.
Agar dirinya dan muslimah lain mencintai Islam dan terus berhijrah. Doa lain adalah agar selalu dekat dengan Allah dan diberikan jodoh yang akan menuntun ke surga kelak.
“Jika kamu merasa sulit menemukan jawaban dan kegundahan dan kegalauan, berdoalah kepada Allah. Allah selalu memiliki jawaban-jawaban yang indah.” (renunganislam.com)